Aisyah cinta..ummi mulai menghitung hari. Ini hari ke -6 setelah dirimu pergi. Hm... tetap kadang hati ummi biru. Aisyah sayang... baik-baik di sana ya Nak, suara Ais di telepon adalah musik indah kalbu ummi. Ais sudah sekolah TK di sana, among ( nenek. red ) cerita kalau Ais pertama kali masuk ke TK gak ada takut dan malu nya, tau-tau sudah berlari-lari dengan tas di punggung naik perosotan. Ummi tertawa kecil mendengar cerita among. Ais mau bangun pagi, minum susu, sarapan, trus ke sekolah. Tapi ummi gak tau ya apa Ais masih suka ngompol. Heheh.. anak ummi aktif, alhamdulillah...ini karunia tak terhingga buat ummi. Itu artinya anak ummi sehat dan insya Allah cerdas, terlihat dari inisiatif baru yang selalu Ais buat. Mmm.. Nak, dirimu berbeda sekali dengan adik Hafshoh yang sepertinya tidak akan bisa jauh dari ummi, setiap sebentar pengen dekat dengan ummi, kalo ummi ke kamar mandi aja nangis.. adik cengeng ya, kaya ummi masih kecil kali.
Ais juga gak penakut, waktu umur 2 tahun lebih Ais sudah mau tinggal di rumah sendiri, pas mau di ajak ke kondangan Ais nolak dengan alasan ngantuk, dan mau kalau di tinggal sendirian aja di rumah. Ais juga tahan sakit, pas umur 2 tahun lebih juga Ais pernah operasi hernia, itu tuhh.. yang ususnya turun ke bawah, keluar dari rongga perut. Setelah operasi Ais pengen langsung duduk, dan gak pernah menangis2 kesakitan, hanya mengaduh kecil sambil berucap takbir seperti yang sering ummi ajarkan, dan Ais merasa bangga memakai infus di tangan sambil jalan2 keliling ke koridor bangsal mendorong-dorong infusan. Ee.. pas pulang ke rumah Ais naik sepeda trus jatuh nyungsep dari teras yang agak tinggi ke tanah. Masya Allah... kayanya emang gak pernah bisa diam, tapi justeru karena gak diam itu luka Ais cepet sembuh.
Kalau mandi kedinginan pengen minta peluk biar hangat, kalau ummi mau pergi kerja Ais nawarin minta disayang..Ummi akan selalu ingat semua itu nak...biarlah kembali akan ummi kenang di sepanjang masa mengarungi lautan cerita hidup yang pasti nanti akan usai. Ais Cinta , dirimu adalah amanah yang Allah titip untuk ummi dan abi, dan senantiasa akan ummi jaga untuk nanti akan ummi serahkan kepada jalan menuju keabadian itu. Bergunalah kelak untuk agama ini, Sayang....perjuangan itu tak akan bernah usai, dan tongkat estafet itu kelak dirimu yang akan memegangnya. Jadilah syahidah itu cinta.
Keep on fighting sweety..
Pekanbaru, 11 Maret 2007