Sunday, February 12, 2006

Sayang...

Riau ujung, April 2005 (Menjelang 3rd Wedding Anniversarry)

Sayang… entah mengapa hari ini aku merasa rindu padamu
Padahal sekian banyak waktu sudah kita habiskan bersama
Sekian banyak waktu pula ada sedih dan gembira kita rasa
Tapi tetap aku merasa di tatap mu selalu ada cinta
Semoga Allah tak pernah memudarkan tatap itu
Dan mengekalkannya selalu…


Sayang…buaian waktu telah mengantarkan kita
Kepada sebentuk keluarga dengan akan hadirnya anak ke-2 ini
Walau tak dapat ku pungkiri masih banyak lagi pelajaran
Yang belum tuntas kupelajari dalam mengarungi bahtera ini
Terimakasih atas permakluman yang tak habis itu untuk ku cinta..


S
ayang… perjalanan hidup bersamamu selama hampir 3 tahun ini
Telah memberi banyak bagi perubahan diri ini di satu sisi
Namun tidak mengubah banyak di sisi lain
Semua butuh proses yang tidak singkat..aku sadari itu
Selalu aku ingin bimbingan dan arahan cintaku
Agar aku mampu terus memperbaiki diri
Walau entah kenapa justru hal-hal yang tidak baik dari diriku
Yang menjadi penyakit menular padamu ( hehe…)


Sayang…buah hati-buah hati kita adalah modal kita menuju surga
Tekad sudah bulat tertanam untuk mempersembahkan mereka
Kelak kepada pengabdian kita Tertinggi..
Karena sungguh mereka adalah fitnah semata
Setinggi apapun sayang kita pada mereka toh.. bukan kita yang memiliki mereka
Untuk sesaat kadang kesadaran itu hilang karena kita terlalu cinta
Allah… jangan biarkan kami lalai karena nikmat ini.

S
ayang…inginku.. kemesraan ini jangan luntur
Ingatkan aku bila alpa mengingat mesra dalam rangka ketaatan pada Allah semata
Karena itu jantung biduk kecil kita
Bila ia berhenti berdetak, maka diamlah semua isi biduk itu
Menanti prahara yang berakhir dengan kematian rasa


Sayang…tak banyak kata hendak kurangkai
Setelah sekian lama bersama, aku tak inginkan kehambaran
Ladang hijau milik kita haruslah tetap hijau untuk selamanya
Agar kesejukan , dan ketentraman itu selalu membersamai kita
Walau sering kita ucapkan aku ingin kata-kata itu terus bermakna dalam

Aku cinta pada mu sayang..
I love u so much more than words can say ..

Berkaryalah Sayang...

“Miiiiii…..badus mi..mii…baduss..?” Matahariku yang pertama memanggilku berulang kali setelah selesai sholat dzuhur, sambil menunjukkan hasil karyanya membuat kubus dari puzzle. “ Iya nakk…wah..bagus sekali ya??” Aku memujinya sambil tersenyum. Dengan tertawa Ais menuju ke mainannya lagi. Subhanallah…anak sekecil itu pun butuh penghargaan atas apa yang dibuatnya, sederhana dalam pandangan kita, tapi sangat berarti banyak buatnya. Yah, penghargaan kadang lupa kita berikan pada jasa sekecil apa pun yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita.” Ah…diakan hanya membuat hal yang kurang bergitu berarti” “ ah…dia kan melakukan hal yang memang sudah jadi pekerjaannya..dan memang harus bagus..harus baik…dsb..”

Pernah kita berpikiran seperti itu atas hasil karya orang lain yang sudah bersusah payah melakukan semua pekerjaan yang kita anggap enteng ?? Apalagi setelah melihat hasil pekerjaan tersebut tidak berkenan di hati, dengan lantang kita menghinakannya, mungkin dengan tujuan untuk sebuah perbaikan...tapi apa yang terjadi ?? Kita malah membuat luka baru. Astaghfirullah….pernahkah proses itu kita nilai dengan kacamata Allah ?? atau kita pakai standard manusia yang fana ini untuk menilai hasilnya ?? Hasil itu adalah seusatu yang tidak mutlak dari sebuah proses yang akan dinilai oleh Rabb semesta alam, sedangkan proses itulah yang akan jadi penilaian sesungguhnya. Wallahu alam bis showab Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. ( QS 9 : 105 ) Matahari - matahariku…teruslah engkau berkarya,dan jadikan semua karya itu bentuk pengabdianmu pada Allah semata..

USA, 4 Pebruari 2006

Ati - ati...mi...!?

“ Aduhh…” kakiku tersandung sesuatu tetapi tidak sampai jatuh. “ Ati – ati mii…” suara prihatin matahariku.., aku terhentak sesaat.., Allah..matahariku yang memperingatkan untuk berhati2 melangkah. “ Iya nak… terimakasih ya…” Aku jawab dengan lembut. Matahariku yang berusia 2,6 tahun dengan bahasanya yang masih campur aduk memperingatkanku dengan kata2 yang entah dia paham atau tidak. Sama seperti apabila abi nya naik tangga ke atap rumah, kata-kata tersebut berulang kali dilontarkan oleh mulut mungilnya. Peringatan untuk hati – hati dalam bertindak barangkali sering kita dengar dari orang –orang sekitar kita, seperti “hati – hati itu dapat membuat orang terluka”, “ hati-hati apabila itu justeru membuatmu terluka “,“ hati – hati dengan resiko yang akan diambil” , “ hati-hati di jalan ya..?” dan masih banyak lagi hati – hati yang lain. Tapi sudahkah kita menyambut peringatan itu dengan seluruh hati kita.., berucap terimakasih dengan adanya peringatan tersebut ?? Atau malah kita tersinggung, dan menganggap peringatan itu sekedar basa basi yang tidak perlu didengarkan ?? Apabila kita bersikap seperti itu, maka bersiaplah untuk menyesal, karena bila peringatan dari manusia saja kita anggap remeh, apa tah lagi itu peringatan dari Allah Rabb semesta alam yang diukir indah di dalam Al Quran dan ditulis berulang ?? Bila kita tidak peduli dengan peringatan manusia, mungkin masih mampu kita tersenyum penuh jumawa , tapi bila kita tak peduli pada peringatan Allah.. sungguh!!!, bahwasanya azab Allah itu pedih.. Wallahu’alam bis showwab… Always be my friendly reminder on this earth my sweeties…:) ummu_mumtazah Riau Ujung, 4 Pebruari 2006

BAHAGIA ITU….?:)

" Mi, ummi bahagia hidup dengan abi ?" pernah kata – kata itu terlontar dari mulut beloved hubby…, Mmm..apa perlu diberi jawaban ya ?? Toh Beliau sendiri sudah tau kalau isterinya masih membersamai hingga detik ini dan memberinya buah hati, itu berarti kan sang isteri bahagia bersamanya ? Tapi kadang jawaban itu butuh diberikan secara lisan barangkali . “ Iya bi, ummi bahagia..” aku menjawab dengan tersenyum , what a ridiculous thing..:P , setelah itu aku akan merasa nyaman berada di dekapnya. Inilah ikatan itu, yang telah membawa kami ke masa hampir 4 tahun ini bersama. Banyak suka duka yang telah kami lewati…, rasanya kalau mau dinilai secara objektif lebih banyak suka yang dirasakan, tapi jangan tanya kalo lagi be-te…:P .

Yah, inilah biduk kecil itu…Mengapa pertanyaan tentang bahagia itu muncul ?? tentu saja karena bahagia itu nisbi, yang dapat berubah menjadi tidak bahagia dalam hitungan waktu…yang dapat berubah kadarnya karena berbagai sebab, entah itu yang sifatnya materi atau non-materi. Allah, bila memang bahagia dunia itu nisbi, maka berilah kami bahagia kekal yang tak akan mungkin dapat dipertanyakan kelangsungannya, dimana hanya keabadian yang akan membungkusnya. Kekuatan itu ada pada doa dan keikhlasan kita, agar kelak kebahagiaan itu dapat dirasakan oleh seluruh keluarga kita di hari akhir. Bukankah Allah sudah memperingatkan agar menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka ? Bagaimana caranya ? kembalikanlah lagi pada keagungan Alquran dan kebenaran Hadits. Wallahu a’lam bis showab. Cinta…terus pupuk kemesraan ini dengan ayat2 Nya, agar mampu kita bawa bahagia hingga hari perjumpaan itu tiba...

ummu_mumtazah

Riau Ujung, 4 Pebruari 2006.

PANDANGLAH IA....

Larut sudah mulai membayang pada malam itu..., tampak kedua buah hatiku terlelap . Ah...betapa damainya, sungguh tak ada sedikitpun dosa terlihat disana :) Ada rasa yang menyusup pelan menyesak dalam dada hingga mampu mengaburkan pandangan mata untuk selanjutnya ada butir bening yang jatuh di pipi. Anakku...tadi siang ummi marah terus ya...maafkan ummi ya nak, ummi ingin Ais jangan pipis sembarangan Ais kan sudah tau kalo pipis sembarangan itu jorok.Mmm.tapi apa bener ya Ais sudah paham ? Aku hanya tersenyum menyadari usia matahariku baru 2,6 tahun...Kenapa kesabaran itu tidak pernah selalu panjang di dalam hatiku, padahal sungguh tak ada batas kesabaran dalam Islam yang indah ini , sayup aku selalu berdoa : Allah..beri selalu hamba kesabaran lebih dalam menghadapi bidadari2 kecilku, pekerjaan yang tidak ringan tapi harus selalu dicoba dan dicoba untuk pembelajaran seumur hidupku .

Seorang anak, dan banyak anak lagi teraniaya oleh orang2 terdekat mereka. Allah...miris sekali rasanya hati ini saat melihat fenomena di televisi bagaimana seorang anak disiksa oleh orangtuanya, nenek-kakeknya, paman-bibinya..Astaghfirullah..apa sebenarnya yang sedang terjadi. Wajah-wajah itu ...saat terlelap kudekap dan kucium lembut, maafkan ummi atas ketidaksabaran itu ya nak..., ummi sayang Ais , sayang Olis.. kalian semua matahari ummi, tanpa kalian hidup ummi akan redup. Cinta ummi...kelak..jadilah muslimah sholihah, qonitat, dan hafidzoh...aamiin doa itu ada dalam diam ummi.., dan beri ummi doa agar sabar itu akan mampu selalu ummi tata di dalam hati..

USA, 31 Januari 2006.

SAKIT YA NAK...?

" Gedubrakkk......" Setelah itu terdengar tangis..." Huaa...huaa....huaa..." . Pernah mengalaminya ??? putra/putri kita tercinta yang masih bayi jatuh dari ranjang yang lumayan tinggi. Apa yang dirasakan seorang ibu saat itu ?? Perasaan yang tidak akan mungkin bisa dirasakan oleh orang lain, ada sesal..ada sedih bercampur... mengapa semua harus terjadi ?? Langsung kita akan menggendong dan mendekapnya, mengelus kepalanya dan berucap lembut untuk menenangkannya. Sakit yang dirasakan anak, akan dengan serta merta dirasakan di hati sang ibu, seperti separuh nyawa sudah melayang karenanya, itu saya alami sendiri setelah mempunyai buah hati. Sakit yang dialami oleh si anak sepertinya bila mungkin akan kita gantikan, karena begitu cintanya kita. Tapi....sungguh betapapun kita cinta pada mereka, pada akhirnya mereka hanya fitnah semata apabila karena itu semua kita lalai dalam mengingat Nya...Warning itu sudah jauh2 hari ada di dalam Al quran, tinggal bagaimana kita memaknainya sesuai dengan apa yang diinginkan Nya. Hari ini, cinta itu kita ungkap dengan kata : sakit ya nak...??

USA, 1 Pebruari 06.

WELCOME TO BAITI JANNATI

Puisi yang paling indah adalah keluarga...
Istana yang paling indah adalah keluarga...
Mutiara tiada tara adalah keluarga....

Cuplikan lagu "Keluarga Cemara" itu adalah bait-bait indah yang selalu ingin kita dendangkan dalam setiap cerita kehidupan kita. Saat kelelahan melanda ada tawa riang anak2 kita yang menyeka peluh lelah itu...., setiap detiknya begitu berharga. Keluarga bentukan yang kami bina sejak 29 Juni 2002 silam adalah puisi, istana, dan mutiara itu insya Allah...Mohon selalu kepada Nya untuk dikekalkan. Blog ini saya tulis untuk menuangkan segala rasa yang ada pada semua anggota keluarga saya, curahan hati yang semoga kelak saat penyejuk mata itu beranjak dewasa dapat membaca bagaimana sang bunda mengejawantahkan cintanya, begitu pula suami tercinta dapat membaca dan mengerti apa yang dirasakan oleh belahan jiwanya. Sometimes it's hard to reveal all in words, dan menulislah tempat yang paling tepat untuk mengungkapkannya. Pernikahan itu adalah sebuah perjanjian yang kokoh ( mitsaqon gholidzo ). Komitmen itu kami buat di hadapan Allah...., dan kembali biduk kecil ini akan kami serahkan kepada Allah...Inilah saat awal itu terjadi ( 29 Juni 2002 ).

Dan kemudian seiring waktu, mulai lah hadir matahari-matahari itu...., tepat pada tanggal 17 JUni 2003 yang lalu Aisyah Syahidatul Mumtazah lahir , seperti hari kelahiran bundanya..17 Juni 1978. Mmm...cantik sekali dirimu nak...ummi ingat saat kau lahir ummi menangis, ada bahagia yang tak mungkin ummi ungkap dengan kata. Semua letih dan sakit terbang entah kemana.... Beberapa tahun berikutnya tepat tanggal 31 Juli 2005, matahari kami yang kedua hadir lagi.., Hafshoh Kholishotul Mumtazah..., Mmm...Subhanallah..dirimu pun tak kalah cantik dengan kakakmu nak, kembali ummi terharu. Saat ini mereka beranjak besar, here is my 2 cute little ones...:) Akan ada tulisan-tulisan lain tentang keluarga bahagia ini insya Allah...kami menerima komentar atas apa yang sudah disajikan, untuk kebaikan keuarga kami nantinya..

(by : Ummu_Mumtazah )
Kusemat cinta berbalut doa di kedalaman samudera hati orang - orang terkasih.......