Wednesday, March 01, 2006

Sebeeell ..!!

“ Mi..pergi ke luar kota itu kayanya gak 3 hari, tapi mungkin bisa seminggu “, Abi bicara sore itu. “ Wah berarti lama banget yaa.. perginya.,dikalikan 3 periode hampir sebulan,” “ “Dua minggu sebelum pergi itu juga masih harus pergi lagi..” Abi jawab lagi. “ Yahh…pergi mulu “ Ummi dengan sedikit ngambek menanggapi pernyataan Abi. “Ya..udah kalo gitu ngga usah pergi aja…!” Abi menjawab dengan nada yang tidak mengenakkan , dan bukan reaksi seperti itu yang akan menenangkan hati. Sebal ! Itu semua hanya reaksi sesaat ummi yang mestinya dipahami dan memang akan berulang terjadi , tapi itu tidak akan berlangsung lama.. Bukan tanggapan mutung seperti itu yang ummi mau, tapi bagaimana caranya abi menguatkan hati ummi , sehingga yang ada hanya kelapangan dada menerima semuanya. Ini tidak, sudahlah pulang telat, mengeluh seperti itu ditanggapi dengan tidak enak pula !!! Yang maunya redam, emosi malah mencuat.

Hal- hal seperti ini lah yang ummi gak suka.. Barangkali hal yang saya alami juga pernah di alami oleh ibu2 rumah tangga lain yang punya suami sibuk. Dan adalah sesuatu yang wajar bila ada rasa berat untuk berpisah dengan suami sesering apapun dia ditinggal, hanya bedanya mungkin ada yang ekspresif mengungkapkan rasanya seperti saya, ada pula yang hanya diam meredamnya. Karena memang pasangan jiwa itu kita butuhkan untuk selalu di sisi, apalagi bila sudah diberi amanah dengan anak2 , beban pun akan tidak sama bila sendiri . Tapi hal tersebut bukan alas an untuk menghalangi gerak nya untuk melangkah lebih maju.

Saya pun tidak akan mungkin menghalangi suami untuk pergi .Peran suami dalam hal ini haruslah lebih bijak mengajuk hati sang isteri yang membutuhkan penguatan saat ditinggal, mebuat dia rela untuk ditinggal, karena si isteri tahu bila perjalanan yang dilakukan suami adalah untuk kebaikan semua, dan tetap ada nilai ibadah di perjalanan itu selama tidak bertentangan dengan syariat.

Ah… andai abi tau…:(

we ‘ve been through everything together, hope we can be wiser and wiser as time goes by…!!

Riau Ujung, 24 pebruari 2006

Asumsi Membawa Sesal

Matahari ummi.. Aisyah,
Malam ini ummi menyesali diri, kenapa tadi sore tidak berusaha melakukan cek dan recek atas apa yang terjadi. Maafkan ummi ya nak.., tadi sore ummi mengira Ais sudah pipis sembarangan karena ummi hanya meraba celana Ais dan ummi merasakan basah. Ummi bertanya sama Ais, " Ais pipis, Nak ?" Ais jawab " Nggak..!" tapi ummi tidak percaya karena yang ummi lihat kenyataannya celana Ais basah, terus ummi marah ke Ais karena ummi gak suka Ais pipis sembarangan. Sore itu Ais menangis karena ummi marah.... Setelah Abi pulang dari masjid , ummi bilang ke Abi kalo Ais pipis sembarangan. Abi terus cek kasur, karena ummi bilang Ais pipisnya di kasur. Tapi ternyata kasurnya kering sayang..HIks..ummi salah.., usut punya usut ternyata Ais tadi main air dan basah, tapi celananya gak ganti. Abi terus nyuruh ummi minta maaf.., HIks.. maafkan ummi ya sayang.. ummi salah gak ngecek dulu :( Duuh...Allah..beri ummi selalu kesabaran..

" penyesalan itu barangkali juga pernah kita rasakan, saat kita tidak melakukan mekanisme tabayyun/cek dan ricek atas permasalahan yang terjadi, dengan serta merta emosi kita bangkit karena sesuatu yang sama sekali tidak pernah dilakukan orang lain. Jalinan ukhuwah yang dirajut sejak lama bisa putus, dua sahabat karib menjadi musuh, orang yang dicinta balik dibenci, dan lain-lain kontradiksi keadaan dapat tercipta karena mekanisme itu kita lupakan. Pelajaran itu hari ini kudapatkan...Jangan percaya asumsi tanpa bukti, karena itu hanya akan membawa kepada keadaan yang kontraproduktif yang menyisakan sesal sesudahnya."


" I'm sorry for that fault sweety....?!:( "


USA, Feb 21st, 2006

What's the meaning of names ?

Ummi belum menerangkan arti nama-nama kalian matahari-matahari kecil ummi J Belumlah telat untuk diukir di blog ini, karena nanti saat kalian sudah pandai membaca, tentulah tulisan ini dapat kalian baca dan coba pahami.


Ummi akan mulai dari matahari ummi yang pertama, Aisyah Syahidatul Mumtazah,.mm..nama yang cantik secantik dirimu, Nak. Aisyah diambil dari nama isteri Rasulullah Muhammad SAW, putri dari shahabat Beliau Abu Bakar r.a, yang cantik, lincah, manja, dan cerdas, sama seperti dirimu nak. Syahidah berarti kesaksian dan mumtazah berarti sempurna, dengan harapan bahwa kesaksianmu atas Allah sebagai Tuhan, dan Muhammad sebagai Rasul , akan terus dengan sempurna kau bawa hingga akhir dunia. Indah bukan, Nak ? Tak sekedar indah untuk diucap tapi juga indah dan dalam maknanya. Di dalam nama itu ada konsekuensi yang harus ditanggung dan dipertanggungjawabkan, matahari ummi. Ummi harap jangan jadikan berat beban nama itu, tapi jadikanlah pedomanmu selalu untuk melangkah, karena itu hakikatnya doa.

Matahari ummi yang kedua, Hafshoh Kholishotul Mumtazah. Hafshoh, nama itu diambil dari nama Isteri Rasulullah Muhammad SAW juga, puteri dari Ummar Bin Khattab. Kholishoh artinya orang yang ikhlas dan mumtazah artinya sempurna. Dengan harapan bahwa kelak engkau akan jadi manusia yang punya keikhlasan sempurna dalam melakukan segala sesuatu hanya untuk meraih keridhoan Allah semata, dan hal tersebut pun akan engkau bawa pula sampai akhir dunia, Sayang.. Aamminn..


Jaga terus makna nama-nama itu dalam setiap detak jantung kalian ya Nak.., itu pula doa ummi dan abi untuk kalian, selalu…


Be our pray to Allah sweeties…

Duhh...Kangenn...??!! :(

Awalnya sih ummi biasa aja waktu hari-hari pertama abi tidak ada di sisi, tapi kenapa menjelang hari terakhir abi akan pulang, seperti ada rasa yang siap meledak yah..??Ummi kangeeeen bangett !! Hiks…

Gak ada yang bantu-bantu ummi ngurus anak2, gak ada temen diskusi, gak ada temen berbagi dan curhat, ada yang ngegodain, gak ada yang ngebangunin kalo bobok..:P
Duh..ternyata emang gak enak yah ?? Tapi itu manusiawi kan bi, terlepas dari seberapa kadar iman yang kita punya ??Sungguh kebersamaan itu berarti banyak sekali, setelah hampir 4 tahun kita menikah ini, kadang ummi masih suka terpana memandang abi, oohh…ini toh suamiku ??:P Jadi ummi ngerasa kaya masih baru terus berjumpa dengan abi. Alhamdulillah atas seluruh karunia ini.

Insya Allah besok abi pulang, mm..ummi mereka-reka rencana apa yang kita buat bila ada perjumpaan ..hehe kaya bait lagu aja…


I Love U So Much sweet heart…!!

USA, peb 18th 2006

Ini Punyakuuuuuu...!!!

Hari itu, kedua anak perempuan berusia balita tengah bermain bersama. Tiba-tiba terdengar jeritan, “ Ini punyaku..!!!!” disambut dengan teriakan pula, “ Nggak….!! Ini punyaku !!! “, keduanya sedang berebut sebuah mainan. Tiba – tiba, “Iiiiihh…!! Salah satu anak menggiigit tangan anak yang lain, kemudian terdengan suara , “Plak..!!” Anak satu lagi langsung memukul untuk mempertahankan dirinya. Tak lama kemudian terdengar koor tangis bersama – sama, masing-masing mengadu pada ibunya, dan si ibu menenangkan dengan lembut. Selang beberapa saat kemudian, keduanya sudah asyik bermain dan tertawa kembali sambil sesekali menirukan akting Teletubbies, “ Berpelukaann… !!”

Adegan singkat di atas ada di dalam keseharian kita yang mempunyai anak, saat anak kita bersosialisasi dengan anak yang lain, tak terkecuali matahariku, Aisyah.
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari drama di atas . yang pertama, egoisme. Egoisme yang berarti semua hal harus tertuju padanya dan untuk kepentingannya. Apapun akan dilakukan dengan menghalalkan segala cara termasuk menyakiti orang lain agar keinginannya tercapai. Sifat anak kecil seperti ini banyak kita jumpai di keseharian kita, bagaimana orang-orang besar mengambil hak orang-orang kecil tanpa peduli dengan pedih yang dirasakan oleh si kecil. Melukai, menyakiti, merampas, mencampakkan, seluruh kosakata itu adalah fenomena kehidupan sosial kita. Lalu apakah masih dapat kita disebut manusia dewasa, bila tingkah laku kita masih seperti balita ??

Pelajaran kedua, pernahkah setelah kita bertengkar dengan seseorang yang didalamnya kita dihinakan dan dilukai kemudian tidak lama kemudian dengan penuh sumringah kita tersenyum kepadanya seolah-olah tidak ada sesuatu terjadi ?? Rasanya suatu hal yang mustahil. Sakit yang dirasakan tidak akan serta merta hilang, boro-boro mau memaafkan atau dimaafkan terlepas dari siapa yang salah, yang ada malah mungkin prasangka dan dendam. Apakah hal tersebut ada pada buah hati kita saat mereka bertengkar dengan teman sebaya ? Tidak tentu saja. Samudara maaf mereka begitu luasnya untuk memaafkan dan meminta maaf atas segala salah yang ada tanpa menyisakan dendam terpendam.

Seandainya kita mampu meniru mereka, saya yakin perdamaian itu bukan sekedar wacana, terlepas dari apologi yang kita buat bahwa mereka masih suci. Karena substansi nya adalah sunatullah kalau kita memang benar-benar mempunyai niat yang tulus untuk menuju kepada perbaikan. Wallahu ‘alam bis showwab.

Be my teachers in my mind sweeties..:)

USA, 17 Pebruari 2006

Pisah ??Siapa TAKUTT ??!!


Cinta..hari ini kami tinggal bertiga sendiri untuk 5 hari ke depan insya Allah…, Surabaya mungkin tidak terlalu jauh untuk ukuran melanglang buana, tapi tetap perpisahan singkat itu yang berat untuk dirasa. Semua akan kami lalui sendiri tanpa abi sayang.., mm…tapi semua itu untuk pembelajaran buat kami tentang kemandirian dan tentang sebuah kelapangan hati menghadapi suasana ketidakbersamaan.

Cinta…matahari2 kitalah yang membuat ummi tidak begitu berat dengan perpisahan singkat ini, karena mereka yang akan mengisi hari-hari , Alhamdulillah untuk seluruh karunia ini. Mulai besok…ummi dan Ais akan mulai berhitung kapan abi pulang hehe…ais kan udah bisa ngitung sampe 5 heheh..

Cinta pernahkah terbayangkan bahwa akan ada perpisahan lagi yang akan kita lalui entah kapan, tapi itu sebuah kepastian? Sudah siapkah kita untuk perjumpaan dengan Maha Keabadian setelah perpisahan itu ?? Rasanya ekses perpisahan itu bukanlah hal yang besar untuk orang-orang yang beriman, tapi bekal yang banyak untuk perjumpaan itu yang perlu kita timbun setiap detiknya itu lah sesuatu yang besar yang harus jadi fokus kita ke depan. Air mata perpisahan itu tidak akan berarti banyak, bila akan ada sengsara yang mengawali perjumpaan setelah perpisahan itu, naudzubillahimindzaalik. Sunatullah bila kita akan menangisi sebuah perpisahan, tapi tidak akan sebanding dengan tangis pengharapan akankah perpisahan itu membuahkan kebahagiaan yang tidak fana dan tidak nisbi nantinya.

Cinta…siapkah kita dengan perpisahan yang sebenarnya ??? Asa itu akan jadi selalu catatan kaki di setiap langkah kita…semoga perjumpaan yang kita jalin karena Nya akan berakhir dengan perpisahan yang akan menyatukan kembali kita di Jannah Nya.. aamiin.. ya Allah..

" Kullu nafsin dzaa iqotul mauut..."
Tiap-tiap jiwa pasti akan mati....


May Allah bless us till the time has come….


USA, 14 Pebruari 2006

ummu_mumtazah




Sunday, February 12, 2006

Sayang...

Riau ujung, April 2005 (Menjelang 3rd Wedding Anniversarry)

Sayang… entah mengapa hari ini aku merasa rindu padamu
Padahal sekian banyak waktu sudah kita habiskan bersama
Sekian banyak waktu pula ada sedih dan gembira kita rasa
Tapi tetap aku merasa di tatap mu selalu ada cinta
Semoga Allah tak pernah memudarkan tatap itu
Dan mengekalkannya selalu…


Sayang…buaian waktu telah mengantarkan kita
Kepada sebentuk keluarga dengan akan hadirnya anak ke-2 ini
Walau tak dapat ku pungkiri masih banyak lagi pelajaran
Yang belum tuntas kupelajari dalam mengarungi bahtera ini
Terimakasih atas permakluman yang tak habis itu untuk ku cinta..


S
ayang… perjalanan hidup bersamamu selama hampir 3 tahun ini
Telah memberi banyak bagi perubahan diri ini di satu sisi
Namun tidak mengubah banyak di sisi lain
Semua butuh proses yang tidak singkat..aku sadari itu
Selalu aku ingin bimbingan dan arahan cintaku
Agar aku mampu terus memperbaiki diri
Walau entah kenapa justru hal-hal yang tidak baik dari diriku
Yang menjadi penyakit menular padamu ( hehe…)


Sayang…buah hati-buah hati kita adalah modal kita menuju surga
Tekad sudah bulat tertanam untuk mempersembahkan mereka
Kelak kepada pengabdian kita Tertinggi..
Karena sungguh mereka adalah fitnah semata
Setinggi apapun sayang kita pada mereka toh.. bukan kita yang memiliki mereka
Untuk sesaat kadang kesadaran itu hilang karena kita terlalu cinta
Allah… jangan biarkan kami lalai karena nikmat ini.

S
ayang…inginku.. kemesraan ini jangan luntur
Ingatkan aku bila alpa mengingat mesra dalam rangka ketaatan pada Allah semata
Karena itu jantung biduk kecil kita
Bila ia berhenti berdetak, maka diamlah semua isi biduk itu
Menanti prahara yang berakhir dengan kematian rasa


Sayang…tak banyak kata hendak kurangkai
Setelah sekian lama bersama, aku tak inginkan kehambaran
Ladang hijau milik kita haruslah tetap hijau untuk selamanya
Agar kesejukan , dan ketentraman itu selalu membersamai kita
Walau sering kita ucapkan aku ingin kata-kata itu terus bermakna dalam

Aku cinta pada mu sayang..
I love u so much more than words can say ..

Berkaryalah Sayang...

“Miiiiii…..badus mi..mii…baduss..?” Matahariku yang pertama memanggilku berulang kali setelah selesai sholat dzuhur, sambil menunjukkan hasil karyanya membuat kubus dari puzzle. “ Iya nakk…wah..bagus sekali ya??” Aku memujinya sambil tersenyum. Dengan tertawa Ais menuju ke mainannya lagi. Subhanallah…anak sekecil itu pun butuh penghargaan atas apa yang dibuatnya, sederhana dalam pandangan kita, tapi sangat berarti banyak buatnya. Yah, penghargaan kadang lupa kita berikan pada jasa sekecil apa pun yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita.” Ah…diakan hanya membuat hal yang kurang bergitu berarti” “ ah…dia kan melakukan hal yang memang sudah jadi pekerjaannya..dan memang harus bagus..harus baik…dsb..”

Pernah kita berpikiran seperti itu atas hasil karya orang lain yang sudah bersusah payah melakukan semua pekerjaan yang kita anggap enteng ?? Apalagi setelah melihat hasil pekerjaan tersebut tidak berkenan di hati, dengan lantang kita menghinakannya, mungkin dengan tujuan untuk sebuah perbaikan...tapi apa yang terjadi ?? Kita malah membuat luka baru. Astaghfirullah….pernahkah proses itu kita nilai dengan kacamata Allah ?? atau kita pakai standard manusia yang fana ini untuk menilai hasilnya ?? Hasil itu adalah seusatu yang tidak mutlak dari sebuah proses yang akan dinilai oleh Rabb semesta alam, sedangkan proses itulah yang akan jadi penilaian sesungguhnya. Wallahu alam bis showab Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. ( QS 9 : 105 ) Matahari - matahariku…teruslah engkau berkarya,dan jadikan semua karya itu bentuk pengabdianmu pada Allah semata..

USA, 4 Pebruari 2006

Ati - ati...mi...!?

“ Aduhh…” kakiku tersandung sesuatu tetapi tidak sampai jatuh. “ Ati – ati mii…” suara prihatin matahariku.., aku terhentak sesaat.., Allah..matahariku yang memperingatkan untuk berhati2 melangkah. “ Iya nak… terimakasih ya…” Aku jawab dengan lembut. Matahariku yang berusia 2,6 tahun dengan bahasanya yang masih campur aduk memperingatkanku dengan kata2 yang entah dia paham atau tidak. Sama seperti apabila abi nya naik tangga ke atap rumah, kata-kata tersebut berulang kali dilontarkan oleh mulut mungilnya. Peringatan untuk hati – hati dalam bertindak barangkali sering kita dengar dari orang –orang sekitar kita, seperti “hati – hati itu dapat membuat orang terluka”, “ hati-hati apabila itu justeru membuatmu terluka “,“ hati – hati dengan resiko yang akan diambil” , “ hati-hati di jalan ya..?” dan masih banyak lagi hati – hati yang lain. Tapi sudahkah kita menyambut peringatan itu dengan seluruh hati kita.., berucap terimakasih dengan adanya peringatan tersebut ?? Atau malah kita tersinggung, dan menganggap peringatan itu sekedar basa basi yang tidak perlu didengarkan ?? Apabila kita bersikap seperti itu, maka bersiaplah untuk menyesal, karena bila peringatan dari manusia saja kita anggap remeh, apa tah lagi itu peringatan dari Allah Rabb semesta alam yang diukir indah di dalam Al Quran dan ditulis berulang ?? Bila kita tidak peduli dengan peringatan manusia, mungkin masih mampu kita tersenyum penuh jumawa , tapi bila kita tak peduli pada peringatan Allah.. sungguh!!!, bahwasanya azab Allah itu pedih.. Wallahu’alam bis showwab… Always be my friendly reminder on this earth my sweeties…:) ummu_mumtazah Riau Ujung, 4 Pebruari 2006

BAHAGIA ITU….?:)

" Mi, ummi bahagia hidup dengan abi ?" pernah kata – kata itu terlontar dari mulut beloved hubby…, Mmm..apa perlu diberi jawaban ya ?? Toh Beliau sendiri sudah tau kalau isterinya masih membersamai hingga detik ini dan memberinya buah hati, itu berarti kan sang isteri bahagia bersamanya ? Tapi kadang jawaban itu butuh diberikan secara lisan barangkali . “ Iya bi, ummi bahagia..” aku menjawab dengan tersenyum , what a ridiculous thing..:P , setelah itu aku akan merasa nyaman berada di dekapnya. Inilah ikatan itu, yang telah membawa kami ke masa hampir 4 tahun ini bersama. Banyak suka duka yang telah kami lewati…, rasanya kalau mau dinilai secara objektif lebih banyak suka yang dirasakan, tapi jangan tanya kalo lagi be-te…:P .

Yah, inilah biduk kecil itu…Mengapa pertanyaan tentang bahagia itu muncul ?? tentu saja karena bahagia itu nisbi, yang dapat berubah menjadi tidak bahagia dalam hitungan waktu…yang dapat berubah kadarnya karena berbagai sebab, entah itu yang sifatnya materi atau non-materi. Allah, bila memang bahagia dunia itu nisbi, maka berilah kami bahagia kekal yang tak akan mungkin dapat dipertanyakan kelangsungannya, dimana hanya keabadian yang akan membungkusnya. Kekuatan itu ada pada doa dan keikhlasan kita, agar kelak kebahagiaan itu dapat dirasakan oleh seluruh keluarga kita di hari akhir. Bukankah Allah sudah memperingatkan agar menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka ? Bagaimana caranya ? kembalikanlah lagi pada keagungan Alquran dan kebenaran Hadits. Wallahu a’lam bis showab. Cinta…terus pupuk kemesraan ini dengan ayat2 Nya, agar mampu kita bawa bahagia hingga hari perjumpaan itu tiba...

ummu_mumtazah

Riau Ujung, 4 Pebruari 2006.

PANDANGLAH IA....

Larut sudah mulai membayang pada malam itu..., tampak kedua buah hatiku terlelap . Ah...betapa damainya, sungguh tak ada sedikitpun dosa terlihat disana :) Ada rasa yang menyusup pelan menyesak dalam dada hingga mampu mengaburkan pandangan mata untuk selanjutnya ada butir bening yang jatuh di pipi. Anakku...tadi siang ummi marah terus ya...maafkan ummi ya nak, ummi ingin Ais jangan pipis sembarangan Ais kan sudah tau kalo pipis sembarangan itu jorok.Mmm.tapi apa bener ya Ais sudah paham ? Aku hanya tersenyum menyadari usia matahariku baru 2,6 tahun...Kenapa kesabaran itu tidak pernah selalu panjang di dalam hatiku, padahal sungguh tak ada batas kesabaran dalam Islam yang indah ini , sayup aku selalu berdoa : Allah..beri selalu hamba kesabaran lebih dalam menghadapi bidadari2 kecilku, pekerjaan yang tidak ringan tapi harus selalu dicoba dan dicoba untuk pembelajaran seumur hidupku .

Seorang anak, dan banyak anak lagi teraniaya oleh orang2 terdekat mereka. Allah...miris sekali rasanya hati ini saat melihat fenomena di televisi bagaimana seorang anak disiksa oleh orangtuanya, nenek-kakeknya, paman-bibinya..Astaghfirullah..apa sebenarnya yang sedang terjadi. Wajah-wajah itu ...saat terlelap kudekap dan kucium lembut, maafkan ummi atas ketidaksabaran itu ya nak..., ummi sayang Ais , sayang Olis.. kalian semua matahari ummi, tanpa kalian hidup ummi akan redup. Cinta ummi...kelak..jadilah muslimah sholihah, qonitat, dan hafidzoh...aamiin doa itu ada dalam diam ummi.., dan beri ummi doa agar sabar itu akan mampu selalu ummi tata di dalam hati..

USA, 31 Januari 2006.

SAKIT YA NAK...?

" Gedubrakkk......" Setelah itu terdengar tangis..." Huaa...huaa....huaa..." . Pernah mengalaminya ??? putra/putri kita tercinta yang masih bayi jatuh dari ranjang yang lumayan tinggi. Apa yang dirasakan seorang ibu saat itu ?? Perasaan yang tidak akan mungkin bisa dirasakan oleh orang lain, ada sesal..ada sedih bercampur... mengapa semua harus terjadi ?? Langsung kita akan menggendong dan mendekapnya, mengelus kepalanya dan berucap lembut untuk menenangkannya. Sakit yang dirasakan anak, akan dengan serta merta dirasakan di hati sang ibu, seperti separuh nyawa sudah melayang karenanya, itu saya alami sendiri setelah mempunyai buah hati. Sakit yang dialami oleh si anak sepertinya bila mungkin akan kita gantikan, karena begitu cintanya kita. Tapi....sungguh betapapun kita cinta pada mereka, pada akhirnya mereka hanya fitnah semata apabila karena itu semua kita lalai dalam mengingat Nya...Warning itu sudah jauh2 hari ada di dalam Al quran, tinggal bagaimana kita memaknainya sesuai dengan apa yang diinginkan Nya. Hari ini, cinta itu kita ungkap dengan kata : sakit ya nak...??

USA, 1 Pebruari 06.

WELCOME TO BAITI JANNATI

Puisi yang paling indah adalah keluarga...
Istana yang paling indah adalah keluarga...
Mutiara tiada tara adalah keluarga....

Cuplikan lagu "Keluarga Cemara" itu adalah bait-bait indah yang selalu ingin kita dendangkan dalam setiap cerita kehidupan kita. Saat kelelahan melanda ada tawa riang anak2 kita yang menyeka peluh lelah itu...., setiap detiknya begitu berharga. Keluarga bentukan yang kami bina sejak 29 Juni 2002 silam adalah puisi, istana, dan mutiara itu insya Allah...Mohon selalu kepada Nya untuk dikekalkan. Blog ini saya tulis untuk menuangkan segala rasa yang ada pada semua anggota keluarga saya, curahan hati yang semoga kelak saat penyejuk mata itu beranjak dewasa dapat membaca bagaimana sang bunda mengejawantahkan cintanya, begitu pula suami tercinta dapat membaca dan mengerti apa yang dirasakan oleh belahan jiwanya. Sometimes it's hard to reveal all in words, dan menulislah tempat yang paling tepat untuk mengungkapkannya. Pernikahan itu adalah sebuah perjanjian yang kokoh ( mitsaqon gholidzo ). Komitmen itu kami buat di hadapan Allah...., dan kembali biduk kecil ini akan kami serahkan kepada Allah...Inilah saat awal itu terjadi ( 29 Juni 2002 ).

Dan kemudian seiring waktu, mulai lah hadir matahari-matahari itu...., tepat pada tanggal 17 JUni 2003 yang lalu Aisyah Syahidatul Mumtazah lahir , seperti hari kelahiran bundanya..17 Juni 1978. Mmm...cantik sekali dirimu nak...ummi ingat saat kau lahir ummi menangis, ada bahagia yang tak mungkin ummi ungkap dengan kata. Semua letih dan sakit terbang entah kemana.... Beberapa tahun berikutnya tepat tanggal 31 Juli 2005, matahari kami yang kedua hadir lagi.., Hafshoh Kholishotul Mumtazah..., Mmm...Subhanallah..dirimu pun tak kalah cantik dengan kakakmu nak, kembali ummi terharu. Saat ini mereka beranjak besar, here is my 2 cute little ones...:) Akan ada tulisan-tulisan lain tentang keluarga bahagia ini insya Allah...kami menerima komentar atas apa yang sudah disajikan, untuk kebaikan keuarga kami nantinya..

(by : Ummu_Mumtazah )
Kusemat cinta berbalut doa di kedalaman samudera hati orang - orang terkasih.......