“Miiiiii…..badus mi..mii…baduss..?” Matahariku yang pertama memanggilku berulang kali setelah selesai sholat dzuhur, sambil menunjukkan hasil karyanya membuat kubus dari puzzle. “ Iya nakk…wah..bagus sekali ya??” Aku memujinya sambil tersenyum. Dengan tertawa Ais menuju ke mainannya lagi. Subhanallah…anak sekecil itu pun butuh penghargaan atas apa yang dibuatnya, sederhana dalam pandangan kita, tapi sangat berarti banyak buatnya. Yah, penghargaan kadang lupa kita berikan pada jasa sekecil apa pun yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita.” Ah…diakan hanya membuat hal yang kurang bergitu berarti” “ ah…dia kan melakukan hal yang memang sudah jadi pekerjaannya..dan memang harus bagus..harus baik…dsb..”
Pernah kita berpikiran seperti itu atas hasil karya orang lain yang sudah bersusah payah melakukan semua pekerjaan yang kita anggap enteng ?? Apalagi setelah melihat hasil pekerjaan tersebut tidak berkenan di hati, dengan lantang kita menghinakannya, mungkin dengan tujuan untuk sebuah perbaikan...tapi apa yang terjadi ?? Kita malah membuat luka baru. Astaghfirullah….pernahkah proses itu kita nilai dengan kacamata Allah ?? atau kita pakai standard manusia yang fana ini untuk menilai hasilnya ?? Hasil itu adalah seusatu yang tidak mutlak dari sebuah proses yang akan dinilai oleh Rabb semesta alam, sedangkan proses itulah yang akan jadi penilaian sesungguhnya. Wallahu alam bis showab Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. ( QS 9 : 105 ) Matahari - matahariku…teruslah engkau berkarya,dan jadikan semua karya itu bentuk pengabdianmu pada Allah semata..
USA, 4 Pebruari 2006
Pernah kita berpikiran seperti itu atas hasil karya orang lain yang sudah bersusah payah melakukan semua pekerjaan yang kita anggap enteng ?? Apalagi setelah melihat hasil pekerjaan tersebut tidak berkenan di hati, dengan lantang kita menghinakannya, mungkin dengan tujuan untuk sebuah perbaikan...tapi apa yang terjadi ?? Kita malah membuat luka baru. Astaghfirullah….pernahkah proses itu kita nilai dengan kacamata Allah ?? atau kita pakai standard manusia yang fana ini untuk menilai hasilnya ?? Hasil itu adalah seusatu yang tidak mutlak dari sebuah proses yang akan dinilai oleh Rabb semesta alam, sedangkan proses itulah yang akan jadi penilaian sesungguhnya. Wallahu alam bis showab Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. ( QS 9 : 105 ) Matahari - matahariku…teruslah engkau berkarya,dan jadikan semua karya itu bentuk pengabdianmu pada Allah semata..
USA, 4 Pebruari 2006
No comments:
Post a Comment