Monday, May 19, 2008

Jodoh

Di cermin didapatinya sebentuk wajah lonjong yang tirus, berwarna sawo matang, dengan hidung yang tidak terlalu mancung, bibir yang tidak indah, dan pipi yang dipenuhi jerawat di sana sini. Dicobanya kemudian untuk tersenyum semanis yang dapat ia sunggingkan, terlihat gigi geligi yang tidak rata di sana sini dan sepertinya bukan senyum yang terlihat tapi mungkin lebih kepada seringai. Kemudian terdengar desahan tak puas dengan apa yang dilihatnya di cermin. It’s me…! What an ugly face..

Usianya sudah menginjak kepala tiga, sebuah usia yang tidak bisa dibilang muda untuk seharusnya membentuk sebuah keluarga. Semua teman kuliahnya sekarang sudah berkeluarga bahkan ada yang putranya sudah empat, jumlah bilangan buntut yang tidak sedikit untuk seorang ibu yang mempunyai usia sama seperti dirinya Tapi rasanya semua tiada guna, sudah beberapa kali dia berusaha menjalin persahabatan dengan banyak pria dengan harapan bahwa kelak ada salah satu dari mereka menjadi belahan jiwa.

Sungguh suatu harapan yang tidak begitu muluk bila menginginkan seorang lelaki yang baik mau menerima dirinya, mm… untuk masalah ketaatan terhadap agama rasanya itu bisa nomor dua. Entahlah sepertinya lama kelamaan dia berpikir apabila keadaan seperti ini terus rasanya dia bersedia menjadikan siapapun sebagai suami tanpa perlu membuat kualifikasi.

Ah.. tapi tentu ide gila itu akan banyak ditentang oleh kaum kerabatnya. Hehe..kok jadi obral gini, dia tersenyum dalam hati. Mmm.. kalau untuk masalah pergaulan rasanya dia bukan tipe perempuan yang introvert, pergaulannya cukup luas terutama di dunia maya. Teman lelakinya pun banyak, begitupun di kantor tempat ia bekerja tapi yah.. hanya sebatas teman..Apabila dia mulai menjurus ke arah hubungan yang lebih dekat kepada salah satu teman laki-lakinya dari dunia maya mm.. bisalah dibilang agak agresif dikit tapi sepertinya itu juga tidak tabu mengingat Khadijah sendiri melamar Rasulullah sebagai suami, sudah dapat dipastikan setelah melakukan copy darat teman lelaki tersebut akan menyingkir secara perlahan, tanpa dia tau pasti apa penyebabnya. Apakah karena aku tak cantik ?? Atau terlalu agresif ??

Ah..rasanya tidak juga. Bukankah selalu pinta itu kuurai di setiap sholat malam dan sholat wajibku, agar mimpi ini menjadi nyata, dan kemudian Allah hadirkan seorang laki – laki baik dalam hidupku. Ohh… tiba – tiba perasaan rendah diri menghinggapinya, namun segera ditepisnya. Toh jelek juga bukan akhir segalanya, masih banyak kok yang lebih jelek dan lebih kurang sempurna.

Mmm... tapi Pak Marno tukang pijat langganan Bapak juga walau buta tetap bisa mendapatkan jodoh bahkan mendapat isteri yang normal dan tentu lebih secara fisik daripada Beliau sendiri. Ahh... ini cuma Allah yang punya rahasia. Jangan berburuk sangka kepada Allah Anti... nuraninya mengingatkan.

“ Anti…!”

Tok..tok.. tok.. Suara Bapak yang cukup berat membuyarkan seluruh renungannya.Dengan agak malas dibukanya daun pintu kamar yang menimbulkan suara berderit karena kurang minyak.

“ Ada apa, Pak ?”

Kepalanya menyembul separoh dari balik pintu menjawab panggilan laki –laki tua yang sangat dicintainya. Hmm.. sepertinya hanya Bapak satu-satunya lelaki di dunia ini yang mencintaiku dengan tulus…yee…namanya juga buah hati hihi..Mmm.. Ibu andai saja ibu masih berada di tengah kami, betapa kegalauan ini akan dapat mencari ruangnya di belantara kalbu Ibu yang begitu luasnya.

“ Kamu kenapa kok kusut begitu ?”

Bapak menepuk kepala Anti dengan koran yang sedang dipegangnya, sambil tersenyum menggoda anak bungsunya. Setelah isterinya mangkat, di rumah itu hanya ada dia dan si bungsu ditemani salah seorang keponakannya. Dua orang anaknya terpisah jauh dari mereka, mungkin hanya satu kali dalam setahun berjumpa. Anak yang pertama laki –laki sudah berkeluarga dan menjadi PNS di salah satu instansi pemerintah di pulau Kalimantan, sedangkan anak laki-laki yang kedua mencari penghidupan di kampung halaman isterinya di Sulawesi dengan membuka toko klontong.

Ahh... inilah hidup, akan ada masanya dimana semua anaknya akan pergi meninggalkannya, ataupun sebaliknya. Ah..istriku, seandainya kau masih ada tentulah sepi ini ada obatnya. Sekarang mungkin satu-satunya perempuan yang mencintainya sepenuh hati di sisa hidupnya adalah si bungsu saat ini , bisiknya lirih dalam hati.

“ Hayooo... !! Kok Bapak yang bengong !” Anti mengagetkan Sang Bapak yang seperti setengah melamun.

“ Ehhh.. iyaa.. kok Bapak jadi lupa ya… itu ada temanmu laki – laki di depan, katanya mau ketemu. Libur gini kan harusnya kamu jalan – jalan aja.. jangan malah bengong di kamar !”

Bapak sedikit menasihati sambil berlalu meninggalkan Anti yang masih bertanya – tanya gerangan siapa laki-laki itu.

“ Eh, Pak… tunggu dulu ! Nama laki-lakinya siapa ? “Anti menghentikan langkah kaki Bapaknya yang sudah agak menjauh.

“ Waduh.. tadi siapa yaa… Andri.. Andre.. apa Tono, Bapak lupa...! Coba nanti tanya lagi ke orangnya .

”Bapak dengan santai meninggalkan Anti yang bengong.. mm.. kayanya nama Andri dan Andre memang agak mirip jadi mungkin bisa lupa, tapi kok pake juga nama Tono… Haa…ini baru ajaib kok bisa jauh banget lupanya. Ah.. dasar si Bapak ! Anti tersenyum dalam hati dan kemudian bergegas mengganti pakaian serta memakai jilbab kaos renda warna hijau berukuran M untuk menemui tamunya. Nah… siapakah diaa ?

“ Hai..!”

Anti menyapa seorang laki-laki yang tengah memandang bunga-bunga di teras yang terawat rapi peninggalan almarhumah ibu. Dengan segera Anti mendapati seraut wajah yang asing, tapi seperti pernah melihatnya.. tapi dimana ya ??

“ Hai...! “

Suara itu menyahut dengan sedikit kaget diikuti senyum, kemudian berdiri sembari mengayunkan tanganya untuk bersalaman dengan Anti. Dengan agak ragu Anti menyentuh sedikit tangan itu. Walaupun tidak alim – alim banget, tapi rasanya kalau untuk menyentuh laki-laki yang bukan mahrom rasanya tetap tidak nyaman . Untuk hal – hal seperti ini rasanya Anti cukup terjaga. Alhamdulillah..

“ O ya..., kenalkan, saya Tono Andrian , temen chatting Anti di Medan kebetulan main ke tempat Saudara di sini !”

Tanpa menunggu Anti menanyakan, laki – laki berperawakan sedang, berperilaku sopan, dan bertampang sedang itu langsung memperkenalkan diri. Eeh... kayanya Bapak bener deh.. di nama itu ada unsur Andri dan Tono nya , kirain tadi Bapak pikun. Anti bergumam geli dalam hati. Ingatan Anti melayang beberapa waktu lalu saat berkenalan di Internet, dan sepertinya saat itu dia tidak begitu memperhatikan , pun sampai setelah laki-laki itu mengirimkan foto. Ooh.. pantesan sepertinya aku kenal. Bisik Anti lagi dalam hati.Setelah pertemuan di siang itu, cerita pun berlanjut hingga sampai ke hari – hari Anti. Mm.. mungkin ini suatu pertanda bahwa Sang Arjuna akan datang, toh setelah perkenalan itu tak ada tanda-tanda bahwa Tono Andrian menyingkir darinya, bahkan sepertinya dia begitu gencar mendekati Anti lewat email-email yang dikirimnya serta pertemuan yang sering di layar komputer, dan SMS. Sungguh.. sepertinya hari-hari terasa indah dilaluinya.

Apakah ini jawaban Allah atas segala doa yang dipanjatkannya. Kadang Anti merasa malu juga bila niat berdekat-dekatan dengan Allah siang dan malam yang dilaluinya hanya untuk meminta jodoh, bukan untuk menjalin cinta yang lebih hakiki dengan Nya. Ah.. tapi kan kita disuruh berdoa dan meminta kepada Allah, bagitu lah jawaban pembenaran darinya. Hingga semakin lama, frekuensi kedekatan dengan Yang Maha Penyayang itu mulai menurun, yang biasanya sholat malam, sekarang boro – boro...bisa sholat wajib pun Alhamdulillah..karena semua waktunya habis di depan komputer dan sibuk dengan dunia maya nya, sholat itupun tak pernah tepat waktu. Virus merah jambu yang dahsyat tengah melandanya. Bapak yang melihat perubahan putri bungsunya sangat bahagia, karena apapun yang membuat Anti bahagia, itu juga yang akan dirasakan Bapak.

“Jadi….kesimpulan dari kajian kita kali ini saya ambil dengan menyitir Surat An-Nuur ayat 26, bahwasanaya laki – laki yang buruk akhlaknya itu diperuntukkan untuk perempuan yang buruk akhlaknya, demikian pula dengan laki – laki yang baik akhlaknya diperuntukkan untuk perempuan yang baik akhlaqnya . Dan begitu pun sebaliknya. Janji Allah tersebut benar adanya, makanya saya mengingatkan saudari – saudariku yang belum menikah dan berniat untuk menikah tolong lebih teliti lagi mencari calon suami. Jangan karena sekedar baik kepada kita saja kita memilihnya, karena baik dalam pandangan kita belum tentu baik dalam pandangan Allah demikian pula sebaliknya. Itu berarti yang paling penting dalam memilih pendamping hidup adalah yang paling baik agamanya, karena hal tersebut yang akan membuat kita bahagia lahir dan batin…”Penjelasan ustadzah kajian Jumat siang itu seperti menyentak Anti untuk berpikir lebih dalam mengenai kriterianya mencari pendamping hidup.

“ Hey.. neng…! Udah kelar kajiannya…Mau makan dulu apa sholat dulu ? “

Yuni, teman satu kantornya menyentuh pundak Anti yang masih asyik menekuri karpet alas duduk mereka.

“ Eee.. Iya, mm.. sholat aja dulu, Yuk..! Belum laper niih..!”

Anti menjawab sambil bergegas menggamit lengan Yuni menuju masjid instansi tempat mereka bekerja setelah kaum laki-laki selesai sholat Jumat. Lama Anti merenungkan isi kajian itu setelah sholat. Yah.. nuraninya sedang gulana.

***

“ Bapak nonton apa sihh…?”

Anti mendekati Bapaknya yang tengah asyik mengarahkan pandangan di depan televisi malam itu sambil membawa camilan , kemudian menghempaskan punggungnya di sandaran kursi.

“Sekelompok pemuda yang sedang mengadakan pesta shabu digrebek oleh polisi kota Medan…..”

Tiba – tiba dada Anti berdegup kencang, dan sepertinya merasa gerah dengan udara hari itu, tubuhnya menegang demi melihat wajah yang saat ini terasa begitu dekat dengan mimpi – mimpinya, sedang digiring oleh polisi bersama pemuda lain di sebuah rumah . Suara reporter berita tersebut seperti hilang di telan gemuruh di dadanya , gemuruh angkara, penyesalan, dan rasa malu yang mendalam. Seluruh persendian Anti lunglai. Inilah jawaban gulana itu. Dia masih mendengar Bapak juga menyerukan kekagetan luar biasa mengingat selama ini putrinya dekat dengan laki-laki di televisi itu.

Allah masih sayang padanya untuk mengingatkan lewat kajian siang tadi. Tiba – tiba pula terbit rasa syukurnya atas semua karunia yang diberikan Allah atas wajah ini, karena walaupun wajahnya tak cantik menurut orang lain, tapi cantik menurut Bapak ,akhlaqnya sampai detik ini masih tetap terjaga walau gara-gara virus merah jambu itu membuatnya lupa daratan untuk sementara waktu. Allah.. beri hamba kekuatan dan kemampuan untuk mencintai Mu lebih dari segala sesuatu, dan biarlah hamba mencintai Mu saja, itu sudah cukup. Bisik Anti pasrah. Masih jelas diingatannya isi SMS tadi pagi sebelum dirinya bersiap melangkahkan kaki ke tempat kerja : Will you marry me ??

Teruntuk: Saudari-saudariku yg tengah merindu..Keep istiqomah - janji Allah selalu benar

1 comment:

Marshmallow said...

hmm... sepertinya familiar dengan cerita ini, cinta berbuah dari perkenalan lewat dunia maya. siapa ya? :D

Kusemat cinta berbalut doa di kedalaman samudera hati orang - orang terkasih.......