From the heart of Sydney
Negeriku Muram
Mengadu kepada Mu..
Di titik lelah memandang wajah negeri yang semakin muram
Dimana keranda kematian rasa diusung setiap sudutnya
Denting riuh rendah amarah dari seluruh penjuru ibarat lonceng menggema
Menagih janji kesejahteraan yang terpenggal dalam angan yang tersisa
Di titik pasrah memandang wajah negeri yang semakin muram
Mengayuh perahu kehampaan di lautan ketidakpastian
Keresahan membuncah menuai prahara di akhir cerita
Menagih janji keadilan yang hilang ditelan gulita
Adakah tempat mengadu lain yang mampu mendengar gejolak nurani
Saat jiwa lunglai tak berdaya melawan tirani
Satu-satu air mata nyeri bernyanyi melarung asa dalam sepi
Takdir itu milik kami Rabbi
Dan kami pula yang akan menjalaninya tanpa dapat dipungkiri
Banyak pinta yang tak putus kami urai lewat kata
Barangkali Engkau tertawa karena mungkin kami tak layak untuk mendapatkannya
Sementara diri masih diselimuti debu kenistaan yang tebal
Melekat tanpa pernah kami usap dengan taubat
Hapus letih ini..gulana ini….
Biarkan sejenak kami bermimpi hal-hal yang indah tentang negeri ini..
No comments:
Post a Comment