Saturday, August 22, 2009

Faiz dan Menulis dengan Hati


Anak ajaib.. ! Itulah kiranya yang bisa kukatakan pada Faiz, seorang penulis cilik yang sudah mencuri hati banyak orang, termasuk diriku. Yah..aku nge-fan sama Faiz. Dia menulis dengan hati, membaca dunia melalui sudut pandang tak terduga.Sudut pandang yang jarang dipakai oleh kebanyakan anak-anak dan dewasa pada umumnya. Faiz menulis dengan melepaskan pakaian egonya. Faiz adalah Sebuah Maha Karya dari sang Pencipta. Karya-karyanya sudah banyak menginspirasi banyak kepala .Membaca puisinya dengan segenap jiwa akan membuatku melelehkan air mata. Aku yakin bahwa bila kita membaca tulisan seseorang sampai menangis, itu berarti si penulis memang menulisnya dengan hati. Sepertinya aneh, tapi begitulah yang kudengar.





Pernah suatu hari seorang temanku berkata bahwa dia menangis saat membaca salah satu tulisanku di blog, dia merasa apakah ini karena memang dia terlalu cengeng ? Ajaibnya, pada saat hal tersebut dikonfirmasikan kepadaku, aku mengatakan padanya, bahwa pada saat aku menulisnya, saat itu hatiku dan mataku pun basah. Begitupun saat dia membaca buku sirah Nabi yang dibahasakan ulang oleh Eka Wardhana, dia menangis, dan memang betul bahwa saat dia bertemu dengan penulisnya, sang penulis mengatakan bahwa saat menulis sirah itupun dia menangis. Subhanallah, rasanya aku baru paham dengan apa yang disebut menulis dengan hati, dimana tulisan itu akan menghasilkan semacam aliran listrik kepada pembacanya. Memberikan sesuatu yang baru, yang hanya bisa dirasakan oleh hati itu sendiri. Tapi tentunya itu hanya bisa terjadi bila orang yang membacapun menyertakan hatinya.

Kembali kepada Faiz, anak ini telah melelehkan air mataku beberapa kali, seperti saat aku membaca puisinya Kisah dari Negeri yang Menggigil. Indah nian dia membahasakan kepedihan, kerinduan, dan harapan pada negeri ini dengan meminjam tingkah polah adiknya. Di blog ini aku ingin meminjam karyanya, agar jadi inspirasi untuk semua. Kupinjam pula bait-bait puisinya yang berjudul : Dari Seorang Anak, Bagi Ayah Ibu yang Akan Bercerai, untuk kutulis di note facebook ku. Dan hasil nya , tak berapa lama kemudian ada beberapa komen yang menyatakan apreseasi terhadap puisi tersebut. Indah bukan? Karyanya mampu menohok senyap kalbu yang merindu. Menyadarkan suatu entitas pada kesejatiannya, agar mengembalikan sebuah pernikahan pada esensi nya yang paling dalam. Tak banyak kata yang bisa diucap untuk anak berbakat ini, speechless. Berkaryalah terus Faiz, suarakan kebenaran lewat untaian katamu, lewat hatimu. Biarlah peluru-peluru cinta itu menembus jantung kesombongan semesta. Keep on writing !!..

Disini, ijinkan aku untuk mengutip puisi tersebut :


Dari Seorang Anak, Bagi Ayah Ibu yang Akan Bercerai

Ayah, Ibu
tolong jangan cerai
sebab bercerai selalu membuat kita runtuh
tak bisakah semua dibicarakan baik-baik
dengan kepala sedingin batu es
dan hati yang embun ?


Tolong,
jangan bertengkar di hadapan kami
apalagi saling melempar perabotan
jangan menebar caci dan fitnah
apalagi sampai ke koran, majalah dan televisi
dan jangan jadikan rumah kita
bagai zona perang


Mengapa kalian saling menyakiti
dan mengabaikan kami ?


Kami bukan lemari
yang kalian pajang di rumah
bisa digotong ke sana kemari
kami punya kebeningan hati
pendapat yang bisa dipertimbangkan
kamilah penggenggam erat semua cinta
yang kalian lempar sampai begitu jauh


Jangan bercerai,
kecuali hanya bila salah satu pergi menghadap Nya
jangan bercerai,
kecuali hanya bila ada yang mengingkari Ilahi
jangan bercerai, ayah ibu
sebab itu berarti meruntuhkan dunia indah
yang kita bangun sejak dulu
dari senyuman dan kenangan
yang kita kumpulkan setiap waktu


Ayah ibu,
bila kalian tetap bercerai
mungkin kami tak lagi kanak-kanak
diri kami akan menyusut, mengerut
menjelma gumpalan duka tanpa mata,
lalu mungkin akan kami asah
duri-duri hati menjadi taring

Pada suatu masa

kalian pun akan tergugu

menemukan kami yang berhati bolong
di sepanjang lorong
menuju rumah entah siapa

(April 2006)

By. Abdurahman Faiz (11 th) , taken from : Nadya Kisah dari Negeri yang Menggigil




2 comments:

Unknown said...

Jangan lupa tuh ditulis, buku ini kupinjam dari..bla..bla..hihihi..Biar ngeTofff :P
Ada buku kumpulan puisi DEWA, anak umur 5 thn yg berkebutuhan khusus. aku bacanya nangis bombay juga tuh, Jeng..Minat? Boleh klo mau pesen ke aku...wakakak....( ujung2nya ngiklan deh )

ummu_mumtazah said...

hehehe..kalo ditulis minjem, ntar ketahuan gak modal :P mau dong bukunya..kalo mbak diyan nangis bombay emang bagus tu bukunya *daftar jadi quality controler aja mbak*

Kusemat cinta berbalut doa di kedalaman samudera hati orang - orang terkasih.......