Kami beri nama matahari yang ke-3 itu Abdurrohman Syauqi Al-Mumtaz. Kembali nama mumtaz kami sematkan padanya, dengan harapan kelak dia akan menjadi seorang hamba dan kekasih Allah yang excellent. Inilah dia penjagaku selama di Sydney yang kubawa kesana-kemari dalam kesendirian kami. Romantis sekali kisah kita selama disana cinta. Engkaulah tempat ummi bercerita dan berkeluh kesah. Kita harus kuat. Kata-kata itulah yang selalu kutanamkan padanya selama disana. Bertambah satu lagi album hidup yang harus kami isi dengan pengharapan dan cinta.
Alhamdulillah, di usianya yang sudah hampir 6 bulan ini, tak ada masalah yang berarti. Dia terlihat sehat, meskipun berat badannya malampaui batas, kurang lebih 10 kg di usia ini. Berat yang tidak umum di kalangan anak seusianya. Untuk pertama kalinya kami diamanahi anak berjenis kelamin laki-laki. Selama ini diiaku atau tidak, sangat kami rindukan jauh di lubuk hati kami akan hadirnya. Sebagaimana yang kudengar dari orang-orang di sekitar, anak laki-laki cenderung lebih sukar diatur daripada anak perempuan apabila usianya sudah beranjak besar. Tetapi hal tersebut tidak akan menyurutkan harap kami untuk berdoa agar kelak dia menjadi anak sholeh dan qurota’ayun kami yang sebenarnya. Langkahnya ke depan masih lah sangat panjang, bila Allah menghendaki kami terus membersamainya hingga dewasa. Kami hanya mampu membimbing dan menghujaninya dengan ribuan doa setiap saat, agar kelak akhir hidupnya hanya menyisakan kebanggaan hakiki untuk kami bawa menghadap Nya . Semoga.
No comments:
Post a Comment