Thursday, October 01, 2009

Minangkabau-ku Sayang, Minangkabau-ku Malang

Sekali lagi berita duka itu terulang. Ah.. tidak sampai hitungan berbulan-bulan rupanya bila Allah berkehendak menjungkirbalikkan hati kita dengan bencana. Kali ini daerah lain yang berakhiran Barat di pulau tempat asal harimau langka berada, Sumatera Barat, kembali diluluhlantakkan gempa, setelah kemarin kita tersedu sedan karena gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat gempa ini terjadi, aku pun tengah sakit, ada benjolan bisul di kelopak mataku bagian dalam atau istilah kerennya hordeolum internum, bahasa merakyatnya timbilen atau bintitan.


Subhanallah, aku tahu pasti, sakitnya timbil ini –yang konon katanya dikarenakan suka mengintip- pasti tidak sesakit jiwa saudara-saudara kita di sana, yang boleh jadi sudah kehilangan banyak atau mungkin segalanya. Ada air yang merebak-rebak di pelupuk mataku yang tengah bengkak, menambah pedih mataku saat melihat seorang ibu dan beberapa anaknya menangis tersedu-sedu di pinggir jalan sambil menatap rumahnya yang sudah rata oleh tanah. "Nak, berdoa ya untuk Saudara-Saudara kita di sana supaya diberi kesabara." Aku berkata pada buah hatiku yang pertama,berumur 6 tahun lebih sedikit, saat kami bersama-sama melihat tayangannya di televisi. "Didoakan biar masuk surga, ya Mi.." Anakku menjawab dengan nada prihatin, saat mendengar pula banyak yang menjadi korban jiwa di sana. Aku mengamini perkataanya.


Para peneliti bilang, gempa ini kekuatannya 30 kali lebih kuat daripada gempa di Jogja. Guncangannya dapat dirasakan hingga ke Singapura dan Malaysia. Dapat dibayangkan apa yang terjadi di sana. Di Jogja, kurang lebih 5000 jiwa menemui Tuhannya,lalu sekarang ?? Sampai tulisan ini aku buat, perhitungan nyawa yang melayang sedang dalam progress nya. Aku tahu, seburuk apapun bencana itu, tentulah banyak hal yang bisa kita petik hikmahnya, entah itu untuk orang yang mengalami, atau kita yang hingga saat ini hanya bisa jadi penonton setia. Allah punya rahasia dari segala bencana, tanpa perlu kita banyak bertanya. Kehilangan, kesedihan, apapun itu bila tetap teriring keikhlasan, insyaAllah akan ada balasan yang jauhhh lebih besar dari Allah, di luar perkiraan kita manusia. Deep condolescence to all of my sisters and brothers there, in Minangkabau land. Ishbir, pertolongan Allah itu dekat.

No comments:

Kusemat cinta berbalut doa di kedalaman samudera hati orang - orang terkasih.......