Joana, seorang perempuan Kurdi yang berusaha memperjuangkan hidup dan cinta nya di tengah pertikaian etnis yang tak kunjung usai. Harapan untuk kebahagiaan dan kehidupan lebih baik harus dibayar mahal dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Kematian dan penderitaan bangsa Kurdi di tengah pemerintahan Iraq yang kejam adalah pemandangan yang biasa di sekitarnya.
Kesalahan orang-orang sipil yang mengalami penderitaan itu hanyalah karena mereka dilahirkan sebagai etnis Kurdi, satu dari sekian banyak etnis yang terusir dari tanahnya sendiri. Setelah mengalami penantian panjang dan pasang surut sebuah kesetiaan terhadap kepastian cintanya yang luruh karena puisi bertubi-tubi, Joana mantap menentukan pilihan hidupnya untuk membersamai kekasih hati menjadi peshmerga, sebutan untuk pejuang Kurdi yang berjuang untuk kemerdekaan tanah airnya.
Perempuan keras kepala itu siap dengan resiko apapun yang akan dihadapi dalam perjalanannya menembus hutan dan gunung termasuk resiko hampir kehilangan penglihatannya akibat bom kimia yang ditebar pemerintah Saddam Husein untuk melenyapkan etnis yang dianggap sebagai duri dalam daging tersebut. Pada akhirnya, setelah perjuangan yang nyaris tak berujung itu, Joana dan Sarbast, suaminya, mendapatkan jalan untuk hidup di negara lain yang menjanjikan kehidupan lebih baik untuk mereka.
Kisah di atas adalah sebuah memoar tentang pilihan hidup, perjuangan, dan cinta yang mempunyai konsekuensi logis saat berketetapan hati menapaki satu-satu takdir yang menyelimutinya. Terlepas dari semangat reliji yang kurang dimiliki oleh seorang Joana – terlihat dari tak pernah sedikitpun disinggung ritual ibadah yang dilakukannya sebagai seorang muslim sepanjang cerita hidupnya– Joana adalah sosok perempuan tangguh dan tanpa keluh. Suatu sikap yang patut untuk kita tiru dalam menapaki semua cobaan hidup, yang mungkin lebih ringan dibanding cobaan Joana.
Walaupun ada bagian-bagian deskripsi tempat kurang tajam diungkap sehingga aku agak kesusahan melambungkan imajinanasi saat membacanya, seperti pada saat Joana mengembara di setiap desa dan hutan di wilayah Kurdistan, secara umum buku setebal 573 halaman, karangan Jean P. Sasson, terbitan Ramala Books dan mengalami cetakan pertama pada tahun 2009 ini dan dilengkapi beberapa ilustrasi, adalah buku yang patut untuk dibaca para pecinta buku.
No comments:
Post a Comment