Saturday, June 26, 2010

17 Juni 1978 - 17 Juni 2010

Sepertinya banyak momen-momen penting kulewatkan selama beberapa waktu ini, yang seharusnya akan lebih baik bila kurekam lewat tulisan. Entahlah, nafsu menulis ku masih belum muncul dan menengadahkan inginnya pada blog ini. Miladku sudah berlalu. Jujur, aku ngeri dengan itu.

Bersyukur tetap aku lakukan bahwa hidup sudah bisa sampai di sini. Tapi masih banyak tanya yang kuseret di setiap perjalanannya. Berkah tidak usia yang sudah berlalu sekian lama ? Lalu apa yang akan terjadi dengan usia yang masih tersisa ? Sungguh aku tidak ingin merayakan kesia-siaan itu dengan mengajak orang lain bersenang-senang. Sesuatu yang semu. Tidak ada perayaan. Sepi. Aku hanya ingin doa tulus tak berbalas yang dapat membuatku lebih optimis menatap asa di depan.

Seandainya akhir hidup terbaik dapat kuketahui sejak saat ini, betapa tidak akan pernah kurasakan batu-batu menggayut di pundak masa. Berat. Introspeksi untuk mencari hakikat diri masih belum dapat sempurna kuurai di setiap episode cerita. Masih banyak bab-bab terlalui dengan hampa. Sementara langkah harus terus berkejaran dengan takdir untuk berhenti pada satu noktah yang masih absurd di alamku. Perlahan tapi pasti aku mendekatinya dengan seribu prasangka.

Usia tidak lagi muda, kesempatan yang tersisa begitu terbatasnya dibanding harap untuk banyak hal yang masih di angan. Waktu…detik demi detik mu menggilas kesadaranku untuk tetap tunduk, tapi di waktu yang lain dalam sekejap hilang tergantikan euforia yang melenakan pada dunia. Ringkihnya diri ini. Waktu…biarkan saat ini aku mengeja-mu, menyusun kembali carut marut huruf yang terbata keluar dari ketidakberdayaan sebagai seorang hamba. Beri aku kesempatan belajar membacamu dengan dengan artikulasi yang jelas, sempurna, dan bermakna di setiap lembarnya. Agar kelak penyesalan itu tidak pernah menempati posisinya dimanapun di ruang hatiku. Semoga.

2 comments:

Anonymous said...

menjadi tua itu sebuah kepastian, say. menjadi dewasa, itu sebuah pilihan. semoga hanya pilihan yang terbaiklah yang kan menjadi penuntun langkah kita...

dr. Yuni Eka Anggraini said...

iyaa...pilihan...hidup isinya cuma memilih kok. Semoga kita termasuk orang-orang yang tertuntun untuk sebuah pilihan tepat sampai akhir hayat aamiin

Kusemat cinta berbalut doa di kedalaman samudera hati orang - orang terkasih.......