Aku suka melihatmu tersenyum
Di sana ada gula-gula
Manis terasa
Disana ada cahaya
Terang kulihat
Aku suka melihatmu tersenyum
Renyah dan tidak mungkin ada duplikatnya
Pada bibir tersenyum itu
Tertulis kesucian fitrahmu
Aku suka melihatmu tersenyum
Senyum seperti balon udara
Yang melambungkanku menuju Tuhanku
Senyum seperti semburan kata-kata bijak pujangga
Yang mampu mengisi kekosongan jiwa-jiwa
Dan pada senyummu itu
kutitipkan surgaku
Buat: matahari2 ku yang selalu tersenyum
4 comments:
Aku suka deh puisimu ini, yun..Manis, seperti yg nulis koment :))
Emak-emaknya kentel bgt :P
engga..engga..tulus kok..emang iya, sedeeep lo bacanya !
heheh..berarti yang nulis komen gula dong :P awalnya mau bilang liat senyum suami.. tapi kayanya senyum anak-anak lebih menarik hati hihih..
weh, udah nggak mellow lagi. :P
tapi tunggu, tunggu! itu gimana caranya nyusun kepala tiga biji? dilepas dulu baru disusun? huaaa!!!
hihi... becanda, yun. puisinya indah, membawaku kepada keinginan untuk melihat senyum yang sama.
AAAAAAAAAAmiiiiiiiiiinnn...kakak masuk dalam daftar doaku di Ramadhan ini. Semoga suatu saat nanti akan banyak senyum yang sama di sekitar kakak..aamiinn.. ya Allah..
Post a Comment