Hal- hal seperti ini lah yang ummi gak suka.. Barangkali hal yang saya alami juga pernah di alami oleh ibu2 rumah tangga lain yang punya suami sibuk. Dan adalah sesuatu yang wajar bila ada rasa berat untuk berpisah dengan suami sesering apapun dia ditinggal, hanya bedanya mungkin ada yang ekspresif mengungkapkan rasanya seperti saya, ada pula yang hanya diam meredamnya. Karena memang pasangan jiwa itu kita butuhkan untuk selalu di sisi, apalagi bila sudah diberi amanah dengan anak2 , beban pun akan tidak sama bila sendiri . Tapi hal tersebut bukan alas an untuk menghalangi gerak nya untuk melangkah lebih maju.
Saya pun tidak akan mungkin menghalangi suami untuk pergi .Peran suami dalam hal ini haruslah lebih bijak mengajuk hati sang isteri yang membutuhkan penguatan saat ditinggal, mebuat dia rela untuk ditinggal, karena si isteri tahu bila perjalanan yang dilakukan suami adalah untuk kebaikan semua, dan tetap ada nilai ibadah di perjalanan itu selama tidak bertentangan dengan syariat.
Ah… andai abi tau…:(
we ‘ve been through everything together, hope we can be wiser and wiser as time goes by…!!
Riau Ujung, 24 pebruari 2006